logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKejahatan di Selat Singapura...
Iklan

Kejahatan di Selat Singapura Terus Berulang, Kepercayaan Dunia Internasional Terancam Luntur

Terus berulangnya kejahatan laut di Selat Singapura yang pelakunya merupakan WNI berpotensi membuat kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia untuk menjaga keamanan di perairan itu terancam luntur.

Oleh
PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/T-vrFLTpcZi0cvndDrg9WJTsbmc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fe9dee557-cb53-4470-9886-05e50c7a9e6d_jpg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Komandan Gugus keamanan laut Komando Armada I Laksamana Pertama Yayan Sofiyan (tengah depan) didampingi Komandan Lanal Kolonel Sumantri (kiri depan) dan Komandan KRI Siwar-646 Mayor Anugrah (kanan depan) memberi keterangan kepada wartawan saat rilis penangkapan lima pelaku perompakan di Dermaga Pangkalan TNI AL Batam, Kepulauan Riau, Senin (22/2/2021).

BATAM, KOMPAS β€” Personel TNI Angkatan Laut menangkap lima pelaku pencurian terhadap kapal tongkang Linau-133 berbendera Malaysia di Selat Singapura, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (21/2/2021). Sepanjang 2021, telah terjadi tiga peristiwa serupa di lokasi yang sama. Hal itu berpotensi membuat kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia luntur.

Komandan Gugus Keamanan Laut Komando Armada I Laksamana Pertama Yayan Sofiyan, Senin (22/2/2021), mengatakan, lima pelaku itu ditangkap Kapal Republik Indonesia (KRI) Siwar-646 yang sedang berpatroli di perairan Karang Banteng dekat Pulau Pemping, Batam. Para pelaku yang menggunakan dua speedboat itu tertangkap basah sedang memindahkan kabel baja dan sejumlah jeriken dari tongkang Linau-133.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan