logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBanjir Jakarta hingga Pesut...
Iklan

Banjir Jakarta hingga Pesut Mahakam yang Terancam Jadi Bukti Eksploitasi Manusia

Eksploitasi berlebihan di alam tidak hanya berdampak pada bencana alam, tetapi juga mengancam kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Banjir yang merendam Jakarta hingga Pesut Mahakam yang mulai menghilang jadi buktinya.

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IwnT5nFGqUSLO5F7fs_tVdBKyvk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F3d3af676-b339-4010-8d09-a62b33d08c47_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara kawasan hunian dan persawahan yang terendam banjir luapan Sungai Citarum dan Sungai Cibeet di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/2/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menyatakan banjir yang mulai surut Senin (22/2/2021) siang di sejumlah kawasan ini masih merendam 69 desa di 19 kecamatan.

BANDUNG, KOMPAS β€” Aktivitas manusia yang tidak terkendali berpotensi memicu kerusakan lingkungan yang berujung bencana alam. Tidak hanya manusia, seluruh makhluk hidup dalam ekosistem juga menjadi terancam. Oleh karena itu, perlu segera pengendalian aktivitas dengan memperhatikan kondisi lingkungan.

Peneliti Ekologi Manusia Pusat Peneliti Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ali Yansyah Abdurrahim, menyatakan, bencana bisa dilihat dari wacana sosial. Penyebab bencana tidak hanya dilihat dari wilayah secara fisik, tetapi juga sistem ekologi yang terganggu akibat persebaran manusia.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan