logo Kompas.id
Nusantara”Kapopo” dan Kepingan Sejarah ...
Iklan

”Kapopo” dan Kepingan Sejarah yang Sirna di Sultra

Pencurian besar-besaran benda tinggalan sejarah terjadi lagi di Indonesia. Perampokan, lebih tepatnya, menimpa museum milik Pemprov Sulawesi Tenggara dan berpotensi menghilangkan identitas akar budaya setempat.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Mmbt88xs-VWQlK4LhJG1izezY64=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F1f8bd145-872f-49b0-8016-5df2bc258048_jpg.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Sebuah gelang koleksi museum milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang tersisa setelah dua pekan lalu disatroni pencuri, seperti terlihat pada Selasa (9/1/2021). Sebanyak 668 benda koleksi museum hilang dan belum ditemukan.

Dalam satu malam, ratusan benda bersejarah yang dikumpulkan selama banyak dekade hilang dari museum di Sulawesi Tenggara. Beberapa di antaranya sangat sulit atau bahkan tidak bisa ditemukan lagi. Kapopo adalah salah satunya. Kehilangan besar bagi masyarakat di Bumi Anoa, bahkan Nusantara, hingga generasi masa depan.

Sesaat setelah pintu kayu dan sebuah pintu besi terbuka, bau lembab dan debu menyergap. Tiga lemari kayu berjejer tepat di depan pintu masuk. Dua di antaranya kosong melompong. Satu lemari yang tertutup plastik masih lengkap. Di sisi kanan, beragam benda, dari tombak, ratusan guci, hingga perahu, berjejer.

Editor:
nelitriana
Bagikan