logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSistem Zonasi PPKM Mikro...
Iklan

Sistem Zonasi PPKM Mikro Berpotensi Memberi Rasa Aman Semu

Sistem zonasi dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dinilai tidak efektif menggambarkan kondisi penularan Covid-19. Sistem zonasi itu justru dikhawatirkan memberikan rasa aman semu.

Oleh
HARIS FIRDAUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Xb2JvnGVJvgrxh_zwXwkKaJQMrE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F0e6576c6-6a51-4def-be33-258019409f4a_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Warga melintas di depan mural berisi ajakan mematuhi protokol kesehatan di Pasar Serangan, Yogyakarta, Rabu (20/1/2021). Edukasi tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan terus digencarkan kepada masyarakat melalui berbagai media guna menekan laju pandemi Covid-19.

SLEMAN, KOMPAS β€” Sistem zonasi yang diterapkan dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro dinilai tidak efektif menggambarkan kondisi penularan Covid-19 yang terjadi. Sistem zonasi itu justru dikhawatirkan memberikan rasa aman semu yang bisa membuat masyarakat abai terhadap protokol kesehatan karena tempat tinggal mereka dinyatakan masuk dalam zona dengan risiko penularan rendah.

Ketidakefektifan sistem zonasi itu antara lain terlihat di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di Kabupaten Sleman, terdapat sekitar 7.000 wilayah RT. Sesuai dengan kebijakan PPKM mikro, semua wilayah RT tersebut harus dikelompokkan ke dalam empat zona berdasarkan jumlah rumah yang terdapat pasien Covid-19.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan