logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPerayaan Imlek di Surabaya...
Iklan

Perayaan Imlek di Surabaya Dibatasi

Pandemi Covid-19 yang belum mereda dan adanya PPKM berbasis mikro mendorong semua kelenteng di Surabaya, Jawa Timur, meniadakan perayaan tahun baru Imlek 2572 Kongzili untuk turut menekan penyebaran Covid-19.

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/T2SvRTPzUU47tx2YE-vtMcMOkgs=/1024x641/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F64006a8f-ede0-4f49-9d95-1968b77818cd_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Mural bertema Imlek menghiasi tembok rumah warga di Pecinan Tambak Bayan, Surabaya, Rabu (10/2/2021). Sejumlah seniman berinisiatif menggambar mural di beberapa titik Pecinan Tambak Bayan jelang Imlek. Karena pandemi, sejumlah kemeriahan yang biasa diselenggarakan di kampung tersebut, seperti pertunjukan barongsai dan pentas seni, ditiadakan.

SURABAYA, KOMPAS β€” Pandemi Covid-19 belum mereda dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berbasis mikro mendorong semua kelenteng di Surabaya, Jawa Timur, meniadakan perayaan tahun baru Imlek 2572 Kongzili. Peniadaan perayaan agar selaras dengan semangat PPKM untuk menekan penyebaran Covid-19 (Coronavirus disease 2019) akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2).

Imlek jatuh pada Jumat (12/2/2021), sedangkan di Surabaya terdapat 20 kelenteng yang sebagian di antaranya merupakan tempat ibadah tri dharma (TITD) atau wihara tri dharma. TITD merupakan tempat peribadatan untuk umat Konghuchu, Tao, dan Buddha. Jelang Imlek, ritual, antara lain, pembersihan kompleks kelenteng, pencucian patung-patung dewa, dan penyiapan altar-altar yang biasanya terbuka untuk umum, menjadi terbatas untuk internal.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan