Perayaan Imlek di Surabaya Dibatasi
Pandemi Covid-19 yang belum mereda dan adanya PPKM berbasis mikro mendorong semua kelenteng di Surabaya, Jawa Timur, meniadakan perayaan tahun baru Imlek 2572 Kongzili untuk turut menekan penyebaran Covid-19.
SURABAYA, KOMPAS β Pandemi Covid-19 belum mereda dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berbasis mikro mendorong semua kelenteng di Surabaya, Jawa Timur, meniadakan perayaan tahun baru Imlek 2572 Kongzili. Peniadaan perayaan agar selaras dengan semangat PPKM untuk menekan penyebaran Covid-19 (Coronavirus disease 2019) akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2).
Imlek jatuh pada Jumat (12/2/2021), sedangkan di Surabaya terdapat 20 kelenteng yang sebagian di antaranya merupakan tempat ibadah tri dharma (TITD) atau wihara tri dharma. TITD merupakan tempat peribadatan untuk umat Konghuchu, Tao, dan Buddha. Jelang Imlek, ritual, antara lain, pembersihan kompleks kelenteng, pencucian patung-patung dewa, dan penyiapan altar-altar yang biasanya terbuka untuk umum, menjadi terbatas untuk internal.