logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บBadut-badut Anak Kandung...
Iklan

Badut-badut Anak Kandung Pandemi Covid-19

Badut menjadi anak kandung pandemi Covid-19. Meskipun menari dan menghibur orang, mereka menangis di dalam hati. Mereka adalah anak sekolah yang tidak punya kesempatan belajar daring atau orang yang kehilangan pekerjaan.

Oleh
NIKSON SINAGA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VAT5dGT8fGnk3L650XlI8SUwnr8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2FIMG_0611_1612353503.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Andre Sumadi (42) menjadi pekerja seni badut di pertigaan Jalan Raden Saleh, Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/2/2021). Pandemi Covid-19 mengubah wajah sosial kota dan membuat semakin banyak badut di Medan.

Badut-badut menari kini semakin ramai di semua penjuru Kota Medan. Mereka adalah anak sekolah yang tidak punya kesempatan belajar daring atau orang yang kehilangan pekerjaannya akibat pandemi Covid-19. Badut menjadi anak kandung pandemi Covid-19. Meskipun menari dan menghibur orang, mereka menangis di dalam hati.

Terik matahari di Kota Medan rasanya menembus ubun-ubun, Selasa (2/2/2021) siang. Di emperan toko di Jalan Prof HM Yamin, Ilham Afrizal (12) yang mengenakan pakaian badut karakter otoy berupaya menghibur pengunjung di depan sebuah toko roti. Dipandu lagu remix dangdut dari kotak musik yang digantung di lehernya, ia berjoget berusaha menghibur orang-orang.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan