logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊRapuhnya Benteng Ganda Menahan...
Iklan

Rapuhnya Benteng Ganda Menahan Gelombang Korona

Vaksinasi dan pembatasan mobilitas masyarakat menjadi andalan pemerintah menekan penularan Covid-19 pada tahun ini. Namun, pelaksanaannya di lapangan masih butuh perbaikan agar hasilnya benar-benar ideal.

Oleh
Tatang Mulyana Sinaga/Abdullah Fikri Ashri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/h8tujzGOS6kZnBiLToQhr0PPZA4=/1024x692/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F20210203TAM-02_1612351285.jpg
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan penerima vaksin Covid-19 berbaring di ruang kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Hal ini dilakukan dalam rangka vaksinasi massal untuk SDM kesehatan se-Bandung Raya.

Vaksinasi Covid-19 dan pembatasan mobilitas masyarakat menjadi benteng ganda menahan gempuran korona. Sayangnya, kedua hal itu belum optimal menghalau serangan virus tak kasatmata.

Rizki Lesmana (22) menurunkan lengan bahunya saat melangkah keluar Gedung Sasana Budaya Ganesa, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/2/2021) siang. Ia lega setelah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama buatan Sinovac, China.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan