logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMendung Menggelayut di Pusara ...
Iklan

Mendung Menggelayut di Pusara Covid-19 Fatukoa Kupang

Suara tangisan 40 pria dan wanita muda pecah ketika ambulans dari RS Leona Kupang diiringi bunyi sirene kematian memasuki tempat pemakaman jenazah Covid-19 di Fatukoa, Kelurahan Alak, Kota Kupang.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/imFqTcsg73vJhwA06Hb5x3gEnVQ=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F9cae11d5-7c17-47e4-b2c3-87f7f33aa615_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Delapan petugas kesehatan dari RS Siloam, yang juga Satgas Covid-19 rumah sakit itu, dengan APD lengkap sedang menurunkan jenazah Maria Lie alias Ma Aci (65) di tempat pemakaman jenazah Covid-19 Kupang, Minggu (7/2/2021).

Suara tangisan 40 pria dan wanita muda itu pecah saat sebuah mobil ambulans dari RS Leona Kupang diiringi bunyi sirene kematian memasuki tempat pemakaman jenazah Covid-19 di Fatukoa, Kelurahan Alak, Kota Kupang.

Maria Lie (65) satu dari empat jenazah Covid-19 yang dimakamkan hari itu, yang diantar oleh puluhan karyawannya ke liang lahat. Lahan pemakaman berukuran 2.500 meter persegi itu pun tersisa  500 meter persegi.

Editor:
agnespandia
Bagikan