logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPanen Tak Berurutan, Harga...
Iklan

Panen Tak Berurutan, Harga Gabah di Demak Berpotensi Anjlok

Sejumlah petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, khawatir harga gabah pada panen raya pertama tahun ini, pada akhir Februari-awal Maret 2021, anjlok.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_bEzJ6VQaP3SkMF0gErCyOrUqm4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fc59e2081-8e7a-41d4-a39e-ac336e16b13c_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Petani berdiri di hamparan sawah di Desa Karangasem, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (4/2/2021).

DEMAK, KOMPAS β€” Sejumlah petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, khawatir harga gabah pada panen raya pertama tahun ini, pada akhir Februari-awal Maret 2021, anjlok. Pasalnya, panen di daerah hulu dan hilir irigasi cenderung berbarengan sehingga produksi diperkirakan melimpah dalam waktu sama yang akan membuat harga jatuh.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Demak Hery Sugiartono, Jumat (5/2/2021), mengatakan, di masa awal panen saja, yakni awal Februari 2021, harga gabah kering panen (GKP) tertinggi di Demak sekitar Rp 4.300 per kilogram. Padahal, idealnya, di masa awal panen, harga GKP sekitar Rp 5.000 kemudian terus turun hingga panen raya.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso, Mohamad Final Daeng
Bagikan