logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPerdagangan Karbon Dijajaki di...
Iklan

Perdagangan Karbon Dijajaki di Sumatera Barat

Perdagangan stok karbon dinilai bisa menekan laju deforestasi, selain juga punya manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Oleh
YOLA SASTRA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zA0QQ8ppa57pDYUX3TMXAPQGtUw=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F87d162fb-5343-4fe3-9d49-4c73b99e2903_JPG.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Suasana Hutan Nagari Sirukam yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Nagari Sirukam di Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (8/11/2020). Hutan seluas 1.763 hektar ini merupakan sumber mata air bagi masyarakat Nagari Sirukam dan sekitarnya.

PADANG, KOMPAS โ€” Perdagangan stok karbon dinilai bisa menekan laju deforestasi, selain juga punya manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Peluang ini tengah dijajaki oleh Komunitas Konservasi Indonesia Warsi di hutan nagari Sumatera Barat. Sementara itu, Dinas Kehutanan Sumbar dalam empat tahun terakhir telah mengidentifikasi potensi karbon di kawasan perhutanan sosial.

Manajer Program KKI Warsi Rainal Daus, di Padang, Sumbar, Jumat (5/2/2021), mengatakan, sebenarnya inisiatif dan semangat masyarakat nagari di Sumbar untuk menjaga hutan sangat kuat. Namun, inisiatif dan semangat itu harus didukung dan dijaga agar tidak memudar, salah satunya dengan perdagangan karbon.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan