logo Kompas.id
›
Nusantara›Penyintas Gempa di Majene...
Iklan

Penyintas Gempa di Majene Berharap Hunian Sementara

Penyintas mulai berharap bisa pindah dari tenda-tenda pengungsian. Kondisi terbatas di tenda pengungsian dan tanpa protokol kesehatan menjadi kerawanan.

Oleh
RENY SRI AYU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CANl-jZk1P6AbdM15a_TaKTkAsY=/1024x766/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2FWhatsApp-Image-2021-01-22-at-18.53.53_1611317857.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Suasana pengungsian penyintas gempa di Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulbar, Jumat (22/1/2021). Hingga kini sejumlah wilayah masih terisolasi sehingga menyulitkan distribusi bantuan.

MAJENE, KOMPAS â€” Penyintas di Majene, Sulawesi Barat, berharap bisa segera dipindahkan ke hunian sementara atau lokasi yang lebih layak. Kondisi di tenda-tenda pengungsian bukan hanya tak nyaman, melainkan juga rawan penularan Covid-19.  Ancaman penyakit lain juga muncul karena keterbatasan air bersih untuk minum dan MCK serta kondisi cuaca yang sering hujan.

Kepadatan pengungsian terlihat di tenda-tenda di sepanjang Kota Majene, seperti Kecamatan Sendana, Tubo Sendana, Ulumanda, Malunda, hingga Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sabtu (23/1/2021). Satu tenda pengungsian bisa diisi tiga hingga lebih sepuluh keluarga.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan