logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKerusakan Lingkungan Picu...
Iklan

Kerusakan Lingkungan Picu Banjir Besar di Kalsel

Banjir besar di Kalimantan Selatan tidak sepenuhnya disebabkan hujan ekstrem, tetapi juga dipicu oleh kerusakan lingkungan di sepanjang daerah aliran sungai. Pemulihan lingkungan mendesak dilakukan.

Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo/Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4KVNCnwIFokhPL5HAtD_8bewHkQ=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F7b8c6721-53a0-42fd-9486-7ff87cd64754_jpg.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Warga bermain di banjir di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (19/1/2021). Sungai Tabuk merupakan salah satu wilayah yang paling parah dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Banjir belum juga surut.

BANJARMASIN, KOMPAS β€” Banjir di Kalimantan Selatan belum juga surut. Selain curah hujan tinggi, banjir juga dipicu kerusakan lingkungan akibat masifnya alih fungsi lahan.

Banjir hingga ketinggian lebih dari 1 meter terjadi di wilayah Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel, hampir sebulan terakhir. Sebagian warga masih mengungsi, salah satunya di posko Masjid Agung Al-Karomah. Hujan deras membuat Sungai Martapura meluap dan menggenangi sekitarnya.

Editor:
wahyuharyo
Bagikan