logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊEmpati Tak Terbendung di...
Iklan

Empati Tak Terbendung di Cimanggung

Sembilan hari berlalu, longsor di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, masih menyisakan duka mendalam. Namun, gelombang empati yang tak berhenti mengalir menguatkan warga untuk bangkit menata kehidupan lebih baik.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/b6JBsnzyLwar2UiTrZ-KbN8OBDc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2FIMG_5444_1610898735.jpg
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Penyintas longsor menjemput bantuan di Kantor Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (17/1/2021). Longsor yang menerjang Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sabtu (9/1/2021), itu menewaskan 40 orang.

Longsor di Dusun Bojong Kondang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang, masih menyisakan duka mendalam. Mereka kehilangan keluarga, tetangga, dan harta benda. Namun, gelombang empati yang tak berhenti mengalir menguatkan penyintas untuk bangkit menata kehidupan.

Suara deru kendaraan yang hilir mudik membawa bantuan membuat suasana Kantor Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, tak pernah sunyi sejak Minggu (10/1/2021). Kebisingan mesin kendaraan-kendaraan itu menandakan empati untuk warga penyintas longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, selalu menyala.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan