logo Kompas.id
›
Nusantara›Waspadai Ancaman Longsor di...
Iklan

Waspadai Ancaman Longsor di Majene

Longsor menjadi ancaman serius pascagempa di Majene. Persoalan lain muncul karena Majene menjadi pelintasan logistik dari Sulsel. Keterbatasan peralatan berat menjadi kendala saat longsor terjadi.

Oleh
Reny Sri Ayu
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9GwZ4nWSPlxLoIvGeKaoAOqkKcs=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F632E18DA-D40F-492C-A44A-48D466A21036_1610974387.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Kendaraan melintas di antara reruntuhan batu yang jatuh dari tebing di sisi jalan di Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Majene, Sulawesi Barat, Senin (18/1/2021).

MAJENE, KOMPAS â€” Longsor menjadi ancaman serius di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terutama pascagempa bermagnitudo 6,2 pada 15 Januari. Saat ini, kondisi bukit-bukit dan tebing batu yang membentang sepanjang lebih 100 kilometer antara ibu kota Majene dan perbatasan Kabupaten Mamuju sangat rawan longsor.

Pada Senin (18/1/2021), longsor kembali menutup jalur Majene-Mamuju, tepatnya di Kecamatan Tubo Sendana. Sebelumnya, beberapa titik longsor juga menutup jalan di Kecamatan Malunda, Majene. Runtuhan batu yang berukuran lebih besar dari truk jatuh menimpa jalan.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan