logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAlokasi Berkurang, Petani di...
Iklan

Alokasi Berkurang, Petani di Cirebon Berebut Pupuk Bersubsidi

Alokasi pupuk bersubsidi yang berkurang membuat petani di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berebut pupuk saat memasuki musim tanam. Produksi padi pun terancam berkurang.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-UH8Kq30CbT7d_JgahhRtawDKQU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F3d7eeb04-b58c-4085-b283-b1b71fb6d005_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Petani mengangkut pupuk urea di sebuah kios di Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/1/2021). Setiap petani hanya mendapatkan 1 karung pupuk urea ukuran 50 kilogram. Padahal, kebutuhannya jauh lebih besar dibandingkan dengan kuota yang disediakan.

CIREBON, KOMPAS β€” Petani di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berebut pupuk bersubsidi saat memasuki musim tanam akibat alokasi yang berkurang. Produksi padi pun terancam berkurang karena petani juga tidak mampu membeli pupuk nonsubsidi.

Rebutan pupuk bersubsidi tampak di sebuah kios di Kecamatan Panguragan, Cirebon, Rabu (6/1/2021). Para petani mendesak pemilik kios agar menjual pupuk bersubsidi. Personel kepolisian dan TNI bahkan harus turun tangan menenangkan petani.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan