logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊProduksi Tahu dan Tempe di...
Iklan

Produksi Tahu dan Tempe di Sidoarjo Kembali Normal, Harga Naik 15 Persen

Produksi tahu-tempe di Sidoarjo, Senin (4/1/2021), kembali normal setelah perajin mogok produksi 3 hari. Produsen menaikkan harga dan memperkecil ukuran untuk menyesuaikan kenaikan harga kedelai yang melebihi 25 persen.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PESCbYYsPdsXzRpFj2DulLKT7PQ=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191119nik-foto-industri-tahu-tropodo1_1574763388.jpg
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Sejumlah pekerja memasak kedelai untuk produksi tahu di sentra industri tahu di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (19/11/2019).

SIDOARJO, KOMPAS β€” Produksi tahu dan tempe di Kabupaten Sidoarjo, Senin (4/1/2021), kembali normal setelah produsen mogok produksi selama tiga hari. Untuk mengimbangi kenaikan harga bahan baku kedelai yang mencapai 25 persen, produsen menaikkan harga jual sebesar 10-15 persen dan mengecilkan ukuran produknya.

Dewi Kurniawati (35) mengaku senang melihat tumpukan tempe di pedagang langganannya di Pasar Larangan Sidoarjo. Ibu rumah tangga itu pun langsung membeli empat kotak tempe berbungkus daun pisang kesukaannya. Dua kotak tempe dimasak pada hari ini dan dua lainnya  dimasak keesokan harinya.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan