logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊHanyut 17 Hari hingga Perairan...
Iklan

Hanyut 17 Hari hingga Perairan Australia, Antonius Bertahan dengan Air Laut

Seorang nelayan hanyut selama 17 hari di atas kapal yang pontang-panting dihantam cuaca buruk. Beruntung, nasib baik masih memayunginya sehingga nelayan itu bisa selamat dari marabahaya.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pVgJ64I2LFlNjRvaeTNKYUCDhoo=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F33e157a4-bea3-46ce-888b-a3fd62f74bd1_jpg.jpg
KANTOR SAR AMBON

Antonius Raja Tobi (kiri), nelayan asal Desa Pantai Oa, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang selamat setelah hanyut selama 17 hari hingga memasuki perairan Australia, Selasa (29/12/2020).

Bagi Antonius Raja Tobi (45), kapal seperti benda bernyawa yang tidak bisa ditinggal begitu saja. Selama lebih kurang 17 hari, ia hanyut bersama kapal sejauh lebih dari 600 mil laut (1.111 kilometer) dari pesisir kampungnya di Desa Pantai Oa, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, hingga perairan Australia. Ia memilih tetap tinggal di kapal hingga kapal itu benar-benar tenggelam.

Sabtu, 12 Desember 2020 pagi, Antonius bersama tiga anak buah Kapal Motor Trasida Mulia sedang membersihkan kapal yang berlabuh sekitar 50 meter dari pesisir kampung mereka. Kapal ikan yang mengoperasikan alat tangkap jenis purse seine itu sedang dipersiapkan untuk perawatan rutin setiap tiga bulan atau docking.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan