logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBudidaya Mangrove di Pesisir...
Iklan

Budidaya Mangrove di Pesisir Kota Semarang Mesti Berkelanjutan

Beberapa hari terakhir, tanaman mangrove yang berusia kurang dari setahun di Mangunharjo, Tugu, Kota Semarang, tak kuat menahan arus akibat gelombang tinggi dan angin kencang. Sejumlah tanaman bakau pun tertimbun pasir.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/df0Jdf-uAs39RtAODhjoYYFyDPg=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F20201211WEN3_1607662056.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang menanam mangrove di Pantai Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (11/12/2020). Kegiatan tersebut untuk mengenalkan kegiatan konservasi pesisir utara yang mengalami kerusakan.

SEMARANG, KOMPAS β€” Wilayah pesisir di Kota Semarang, Jawa Tengah, butuh lebih banyak tanaman mangrove sebagai benteng alami dari ancaman abrasi. Kesadaran masyarakat sebenarnya telah tumbuh, tetapi perlu lebih banyak pihak yang ambil bagian agar konservasi dapat berkelanjutan.

Ancaman abrasi pernah menghantui wilayah pesisir di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Namun, berkat inisiasi yang dilakukan masyarakat setempat sejak akhir 1990-an, kini wilayah tersebut terbentengi mangrove dengan luas sekitar 70 hektar. Kendati demikian, bukan berarti permasalahan selesai.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan