logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊIkhtiar Demokrasi di Tengah...
Iklan

Ikhtiar Demokrasi di Tengah Ancaman Merapi dan Pandemi

Sejumlah warga di lereng Merapi, Kabupaten Sleman, DIY, harus mengikuti Pilkada 2020 dengan dua ancaman bencana, yakni pandemi Covid-19 dan erupsi Gunung Merapi. Rasa khawatir dihapus dengan terus menjaga kewaspadaan.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xx1UqTEeu4Mkgh4yqk0O4prC3b0=/1024x579/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Fe551c9e5-c4d5-4f81-9743-bc456c5553fc_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Warga dari Dusun Kalitengah Lor mencuci tangan sebelum melakukan pemungutan suara dalam Pilkada Sleman 2020 di TPS 08 Glagaharjo, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (9/12/2020). TPS itu merupakan TPS yang dipindahkan karena lokasi awalnya berada dalam zona ancaman bahaya erupsi Merapi. TPS darurat itu berada di kompleks pengungsian di Balai Desa Glagaharjo.

Sayem (65) berjalan pelan dari barak pengungsian menuju bilik suara sambil menggenggam kertas undangan coblosan. Masker menutup rapat separuh wajah. Dihadapkan pada ancaman ganda, erupsi Gunung Merapi pun pandemi Covid-19, semangatnya memilih pemimpin baru Kabupaten Sleman tak luntur.

Sayem, warga Dusun Kalitengah Lor tersebut, menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 08 Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (9/12/2020). TPS itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari tempatnya mengungsi lebih dari sebulan terakhir di Balai Desa Glagaharjo.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan