logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊCuaca Buruk Kembali Picu...
Iklan

Cuaca Buruk Kembali Picu Kematian Ikan di Waduk Jatiluhur

Angin kencang dan hujan deras yang mengguyur daerah Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, memicu naiknya bahan di dasar waduk ke permukaan. Hal ini memicu kematian ikan pada keramba jaring apung.

Oleh
MELATI MEWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Vy7hhrfVvR2w-fMXc2yDcw2Thqk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2FWhatsApp-Image-2019-04-25-at-21.10.46-1_1556204430.jpeg
KOMPAS/MELATI MEWANGI

Pekerja keramba jaring apung (KJA) di zona I Waduk Ir H Djuanda Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (25/4/2019), bekerja ekstra untuk menyingkirkan eceng gondok yang berada di sekitar keramba. Mereka bahu-membahu membawa gulma itu ke pinggir waduk dengan menggunakan bambu dan perahu.

PURWAKARTA, KOMPAS β€” Angin kencang dan hujan deras yang mengguyur daerah Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, memicu naiknya sisa pakan dan material lain dari dasar waduk ke permukaan. Hal itu kembali memicu kematian ikan pada keramba jaring apung di sana.

Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta Ade M Amin mengatakan, angin kencang dan hujan deras terjadi sejak Senin (7/12/2020) hingga Selasa (8/12/2020). Akibatnya, puluhan ton mas dan nila yang dipelihara pembudidaya ikan keramba jaring apung (KJA) mati.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan