logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPasung Korupsi dan Dinasti...
Iklan

Pasung Korupsi dan Dinasti Politik Klaten

Pilkada tahun ini harus menjadi momentum bagi masyarakat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, untuk memimpin calon pemimpin yang bersih. Jangan sampai bayang kasus korupsi yang pernah terjadi kembali terulang.

Oleh
HARIS FIRDAUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EKxmmAnnEg4VpBp0UFJ4LaNPVRs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2FDebat-Pilkada-Klaten_1606533744.png
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Tiga pasangan calon mengikuti debat publik calon bupati dan wakil bupati Klaten, Jawa Tengah, Jumat (20/11/2020), yang disiarkan secara langsung di akun Youtube Komisi Pemilihan Umum  Klaten. Foto diambil dari tangkapan layar siaran langsung di Youtube KPU Klaten.

Empat tahun silam, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diguncang kasus korupsi yang melibatkan sang kepala daerah. Kasus itu merebak dalam bayang dinasti politik di daerah agraris antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Solo tersebut. Saatnya memilih calon yang bersih agar lepas dari pasung korupsi.

Pada 30 Desember 2016, warga Klaten dikejutkan operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kabupaten itu. Dalam operasi tersebut, KPK menangkap Bupati Klaten saat itu, Sri Hartini, bersama tujuh orang lainnya. Selain itu, KPK juga menyita uang Rp 2 miliar serta 5.700 dolar Amerika Serikat dan 2.035 dolar Singapura.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan