logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSebagian Warga Lereng Merapi...
Iklan

Sebagian Warga Lereng Merapi di Cangkringan Sleman Pilih Jual Ternak

Terdapat warga yang sudah menjual ternaknya di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Warga lebih memilih menjual karena khawatir kerepotan mengurus ternak di pengungsian setelah status Merapi dinaikkan.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4J-dWdBkHza-TxWBqsirLLv0aY0=/1024x579/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F789ac0d4-f95f-4d53-b039-251f098f17e1_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Seorang warga melihat ternak yang sudah diungsikan ke kandang darurat di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (17/11/2020). Ternak merupakan salah satu yang diprioritaskan untuk mengungsi setelah peningkatan status Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).

SLEMAN, KOMPAS β€” Sebagian warga di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menjual ternak. Mereka lebih memilih menjual daripada mengungsikan ternak karena merasa akan kerepotan mengurus ternak di pengungsian.

Warga yang sudah menjual ternaknya, di antaranya, didapati di Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Cangkringan. Darti (48), warga Dusun Kalitengah Lor, menyatakan sudah menjual dua sapi perah miliknya kepada seorang belantik atau makelar hewan ternak asal Klaten, Jawa Tengah, seharga Rp 19 juta per ekor. Ia mengatakan, nilai jual itu lebih rendah dibandingkan dengan seharusnya. Namun, selisihnya tak terlalu banyak.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan