logo Kompas.id
NusantaraTakut Jadi Stres, Sebagian...
Iklan

Takut Jadi Stres, Sebagian Warga di Boyolali Belum Mengungsikan Ternak

Sebagian warga di zona bahaya di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, belum mengungsikan ternaknya, Selasa (17/11/2020). Sejumlah warga enggan memindahkan ternak ke tempat baru karena berisiko membuat hewan-hewan stres.

Oleh
MELATI MEWANGI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/r-ABT8G5TezIE5BuIrF3FFDfQqw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fa7303118-cdaa-4d3e-be37-7a130a2fde80_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Sekretaris Jenderal PMI Pusat Sudirman Said memimpin apel tim PMI saat meninjau posko PMI di Desa Lencoh, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (17/11/2020). PMI mengerahkan armada mobil penyuplai listrik ke sejumlah posko di sekitar Gunung Merapi di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta untuk menjaga kelancaran pasokan listrik yang diperlukan oleh sukarelawan.

BOYOLALI, KOMPAS — Menyusul ancaman erupsi Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, sebagian besar warga di zona  bahaya di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, belum mengungsikan ternaknya, Selasa (17/11/2020). Sejumlah warga enggan memindahkan ternak ke tempat baru karena berisiko membuat hewan-hewan justru stres.

Kepala Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Jateng, Marwoto mengatakan, pihaknya telah menyediakan dua titik untuk penampungan ternak, yakni di lapangan belakang balai desa dan lapangan Dusun Klakah Ngisor. Kedua tempat ini mampu menampung sekitar 500 sapi dan 100 kambing.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan