logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJejak Longsor Bawah Laut di...
Iklan

Jejak Longsor Bawah Laut di Selat Makassar

Pada rentang 1927-2018, tercatat tujuh tsunami terjadi di sekitar Selat Makassar. Wilayah yang paling terdampak adalah sisi barat Pulau Sulawesi. Meski demikian, Kaltim perlu mengantisipasi potensi bencana itu.

Oleh
SUCIPTO
Β· 1 menit baca

Dalam kurun waktu 1927-2018, setidaknya tercatat tujuh tsunami terjadi di sekitar Selat Makassar. Wilayah yang paling terdampak adalah sisi barat Pulau Sulawesi. Adapun pesisir timur Kalimantan sedikit terdampak, tetapi antisipasi tetap perlu.

https://cdn-assetd.kompas.id/nrW-MYhyXpBPMxkCD3BY9DI17_Y=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F1b0c8e40-52ed-4fd1-aef3-4d1a4121aec3_jpg.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Selain terdapat aktivitas ekonomi di sektor perkapalan dan perminyakan, di pesisir Balikpapan, Kalimantan Timur, juga terdapat permukiman warga, pusat kuliner, dan hotel, Selasa (2/10/2018).

Tsunami terakhir di sekitar Selat Makassar yang memakan banyak korban jiwa adalah yang terjadi akibat longsoran bawah laut di sekitar Teluk Palu, Sulawesi Tengah, pada 28 September 2018. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat, 2.045 orang meninggal dan lebih dari 100 orang belum ditemukan.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan