logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPengungsi Tinggal dalam...
Iklan

Pengungsi Tinggal dalam Bilik-bilik untuk Tekan Risiko Penularan Penyakit

Sejumlah pengungsian di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah beradaptasi di tengah pandemi Covid-19. Untuk menceah penyebaran Covid-19, pemerintah setempat memasang bilik-bilik tripleks agar jarak antarpengungsi terjaga.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI/REGINA RUKMORINI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/d7BFpGjGymltuxkaXOXR5cyzoI4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F44c30bea-9011-4b83-b57c-7bec15782582_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Pengungsi Gunung Merapi menempati tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (7/11/1020). Mereka menempati tempat pengungsian itu setelah sehari sebelumnya diungsikan dari Desa Krinjing, sekitar lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Pandemi Covid-19 menuntut siapapun beradaptasi dengan berbagai kebiasaan baru, tak terkecuali di sejumlah pengungsian. Di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah misalnya, ikhtiar memutus mata rantai penularan Covid-19 dilakukan dengan membuat sekat-sekat yang menunjang pembatasan fisik antarpengungsi.

Mengungsi di tengah pandemi membuat sebagian orang was-was. Yuliati (26) salah satunya. Warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, itu cemas kalau ia atau keluarganya terpapar Covid-19 di pengungsian.

Editor:
Bagikan