Pengungsi Terus Bertambah, Balai Desa dan Sekolah di Magelang Disiapkan

Seiring terus bertambahnya jumlah pengungsi, Pemkab Magelang, Jateng melakukan antisipasi dengan menambah tempat pengungsian. Sejumlah gedung milik pemerintah, termasuk sekolah bakal digunakan.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Warga lereng Gunung Merapi yang mengungsi menempati tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (7/11/1020). Mereka menempati tempat pengungsian itu setelah sehari sebelumnya diungsikan dari Desa Krinjing tempat tinggal mereka yang berjarak sekitar lima kilometer dari puncak Gunung Merapi. Pengungsian warga kategori rentan penghuni kawasan yang berisiko tinggi terhadap bahaya erupsi Gunung Merapi terus dilakukan pascakenaikan status gunung itu menjadi Siaga.Kompas/Ferganata Indra Riatmoko07-11-2020

MAGELANG, KOMPAS — Menyusul terus meningkatnya jumlah pengungsi, Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyiapkan sejumlah bangunan untuk menambah lokasi pengungsian. Bangunan yang disiapkan tersebut antara lain balai desa serta gedung-gedung sekolah.

Sejak status Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), Kamis (5/11/2020), sejumlah warga dari beberapa dusun di Desa Ngargomulyo, Krinjing, Paten, dan Keningar dievakuasi bertahap. Hingga Senin (9/11/2020), jumlah pengungsi mencapai 812 orang. Jumlah itu lebih banyak dari jumlah sehari sebelumnya yakni 795 orang.