logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊIbu Aktivis Penolakan Tambang ...
Iklan

Ibu Aktivis Penolakan Tambang Dicopot dari Jabatan Kepala Sekolah

Seorang guru senior tiba-tiba dicopot dari jabatannya sebagai kepala sekolah di Kabupaten Seram Bagian Barat. Pencopotan itu diduga akibat keterlibatan anaknya dalam gerakan menolak tambang marmer di daerah tersebut.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UZEDjfa_DyppWrg9dcACMCBQLJE=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fa61520e0-4c20-4916-9d92-b8a25821597c_jpg.jpg
ARSIP PRIBADI REIMOND F NAUWE

Unjuk rasa penolakan tambang marmer di Desa Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Aksi berlangsung di Ambon pada 28 September 2020.

AMBON, KOMPAS - Lentji Elly tiba-tiba dicopot dari jabatannya sebagai Kepala SD Inpres Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, pada pekan lalu. Belum ada penjelasan dari pejabat pemerintah daerah yang berwenang, tetapi pihak keluarga menduga pencopotan itu terkait aktivitas anak Lentji, Reimond Fridolin Nauwe, dalam gerakan penolakan tambang di daerah tersebut.

Reimond, lewat sambungan telepon kepada Kompas, pada Senin (2/11/2020), menuturkan, ibunya baru mengetahui pencopotan itu setelah datang seseorang yang mengantongi surat keputusan sebagai kepala sekolah baru di sekolah tersebut. Secara otomatis, Lentji (58), yang merupakan guru senior, lengser dan menjadi guru bantu. Pencopotan tersebut dianggap Reimond tidak wajar.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan