Iklan
Pertanian Tradisional di Pulau Kalimantan Terancam
Masyarakat adat Dayak makin termarjinalkan justru karena beragam program pemerintah. Salah satunya berladang dengan sistem gilir-balik yang tak lagi populer, bahkan dianggap mengancam.
PALANGKARAYA, KOMPAS β Pertanian tradisional Dayak dengan sistem gilir-balik didesak berubah dengan begitu banyak program pemerintah, juga kebijakan. Padahal, sistem berladang Dayak dinilai sangat berkelanjutan dan bahkan merupakan bagian dari identitas kebudayaan yang perlu dijaga.
Hal itu terungkap dalam diskusi daring yang diselenggarakan Forum Masyarakat Adat Heart of Borneo (Forma-HOB), Sabtu (31/10/2020). Diskusi itu diikuti oleh perwakilan masyarakat adat Dayak dari seluruh Pulau Kalimantan, termasuk Sarawak dan Sabah, Malaysia.