logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKisah Tas Usang di Sudut...
Iklan

Kisah Tas Usang di Sudut Ruangan

Seperti menemukan jodoh, dari sebuah tas purun yang usang akhirnya lahir karya seni baru. Kreasi yang memadukan etnik dan modern.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca

Tas usang di salah satu sudut ruangan telah memincut perhatian Sheika Naning (52), perajin di Kota Jambi. Lekas diraihnya tas yang telah berbalut debu. Bagaikan mendapatkan harta karun terpendam.

https://cdn-assetd.kompas.id/FnHOrNHZH5Qbkv3M-_XQdzZMbOw=/1024x637/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fc261559a-4e23-4b30-bc9a-5dbb0c4951fb_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Perajin di Desa Pematang Buluh, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, mengembangkan desa sebagai sentra kerajinan tas. Sentra itu kemudian berkembang menjadi desa wisata. Gambar diambil Jumat (23/10/2020).

Pemilik tas pun terheran-heran melihat betapa antusiasnya Naning. Bagi Rosnifa Ani, Kepala Bidang Industri Kecil Menengah Dinas Perindustrian Jambi, tas yang sudah butut itu sekadar pelengkap isi etalase di ruangannya. Tas itu terjejer di antara ratusan produk kerajinan khas Jambi.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan