logo Kompas.id
NusantaraPuluhan Tahun Pembela...
Iklan

Puluhan Tahun Pembela Kelestarian Komodo Bersuara

Koalisi warga menolak pembangunan ”Jurassic Park” di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Mereka khawatir ada potensi kerusakan ekosistem dan hilangnya sumber penghidupan warga.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tCwAU-7vCC_GXD87ItI-WcF7Ndo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fc979130b-b778-4220-b236-bd9badebe7fb_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Warga membantu warga lain di sekitar mata air di Pulau Rinca, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Sabtu (2/9/2017).

JAKARTA, KOMPAS — Warga menolak pembangunan sarana dan prasarana di Loh Buaya, Pulau Rinca, yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Ada kekhawatiran bahwa sentuhan modernitas merusak ekosistem yang sudah terbentuk berjuta-juta tahun dan penghidupan warga setempat.

Kekhawatiran seperti ini bukan hal baru, puluhan tahun orang-orang yang mencintai kawasan ini menyuarakan kecintaan mereka. Suara akar rumput itu semakin ramai setelah viralnya foto seekor komodo (Varanus komodoensis) dalam posisi menghadang truk bermuatan material bangunan beredar di media sosial.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan