logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTerdeteksi 1.973 Titik Panas...
Iklan

Terdeteksi 1.973 Titik Panas di NTT

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional melalui lima satelit yang ada mendeteksi 1. 973 titik panas dalam lima bulan terakhir. Jumlah titik panas terbanyak ditemukan pada Juli 2020, mencapai 855 titik panas.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-mkJ11KGaU76URdbrg3usviiDNU=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201023kore-bakar-lahan-pertanian_1603450216.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Petani di Kelurahan Fatukoa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, membakar lahan yang telah diolah pada musim tanam sebelumnya untuk persiapan musim tanam 2020/2021. Namun, ternyata api merembet ke kawan hutan sekitar, Sabtu (3/10/2020). Kebakaran hutan di NTT sering berawal dari persiapan musim tanam seperti ini.

KUPANG, KOMPAS β€” Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional melalui lima satelit yang ada mendeteksi 1. 973 titik panas dalam kurun waktu empat bulan dan 22 hari terakhir. Jumlah titik panas terbanyak ditemukan selama Juli 2020, yakni 855 titik panas. Titik panas itu terjadi dipicu hari tanpa hujan lebih dari 60 hari berturut-turut. Kebakaran berdampak buruk terhadap kekeringan dan gagal panen.

Kepala Stasiun Metereologi Kelas II El Tari, Kupang, Agung Sudiono Abadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (23/10/2020), mengatakan, saat ini di  sebagian wilayah NTT sudah terjadi hujan ringan dan sedang, seperti Flores bagian barat. Akan tetapi, di tempat lain, seperti Pulau Timor, Sumba, dan sebagian wilayah Pulau Flores, masih terjadi kekeringan ekstrem dengan jumlah hari tanpa hujan lebih dari 60 hari berturut-turut.

Editor:
agnespandia
Bagikan