logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPengawasan Lemah, Aktivitas...
Iklan

Pengawasan Lemah, Aktivitas Tambang Ilegal Sulit Hilang

Longsor yang menewaskan 11 orang di kawasan tambang batubara ilegal di Kecamatan Tanjung Agung Muara Enim, Sumatera Selatan, menunjukkan lemahnya pengawasan aktivitas pertambangan.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8hpNSoP2MOxQ2MWwBlKnvQGa5kU=/1024x1365/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201021RAM-Kawasan-Tambang-Batubara_1603289159.jpeg
BPBD SUMSEL

Warga sedang berupaya mengevakuasi 11 pekerja tambang yang tertimbun tanah longsor di Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis (21/10/2020). Longsor ini terjadi ketika petambang membuat jalan tambang di kawasan perbukitan.

PALEMBANG, KOMPAS โ€” Longsor di kawasan tambang batubara ilegal yang menewaskan 11 orang di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Rabu (21/10/2020), menguak lemahnya pengawasan praktik tambang batubara ilegal. Pemerintah diharapkan segera menghentikan aktivitas tambang ilegal ini secara menyeluruh.

Direktur Pilar Nusantara (PINUS) Sumsel,  lembaga swadaya masyarakat yang menangani isu batubara di Sumsel, Rabin Ibnu Zainal,  Kamis (22/10/2020), mengatakan, kecelakaan kerja yang menelan 11 korban jiwa ini adalah buah dari lemahnya pengawasan aktivitas tambang batubara ilegal yang sebenarnya sudah berlangsung sejak lama di Sumsel. โ€Tepatnya sejak adanya desentralisasi dari pemerintah pusat ke daerah,โ€ ucapnya.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan