logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บLestarikan Memberi untuk...
Iklan

Lestarikan Memberi untuk Menolak Bala

Sunan Gunung Jati, pemimpin Cirebon abad ke-15, mengajarkan rumus menolak bala, caranya memberi kepada orang yang membutuhkan. Peninggalan Wali Sanga itu masih lestari meski di tengah kondisi sulit akibat pandemi.

Oleh
Abdullah Fikri Ashri
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/a0NtyoLxn4Eo4kUwFjxTjLCTvSc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F4fedfec9-0178-430b-85b4-9d985784995d_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Sejumlah kerabat dan abdi dalem Keraton Kanoman berebut koin saat mengikuti tradisi tawurji di Kedaton, Keraton Kanoman, Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (14/10/2020). Tawurji merupakan bentuk sedekah koin dari keluarga keraton kepada warga. Namun, karena pandemi, tradisi berusia ratusan tahun itu dilaksanakan terbatas bagi kerabat dan abdi dalem keraton saja.

Sunan Gunung Jati, pemimpin Cirebon abad ke-15, mengajarkan rumus menolak bala, caranya memberi kepada orang yang membutuhkan. Peninggalan Wali Sanga itu masih lestari meski di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19.

Cring... cringโ€ฆ cring....

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan