logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPesantren dan Rumah Tangga...
Iklan

Pesantren dan Rumah Tangga Jadi Dua Kluster Besar di Jawa Tengah

Pemerintah setempat meningkatkan pengawasan serta bantuan tes reaksi rantai polimerase atau PCR kepada daerah-daerah dengan kasus terbanyak. Pemimpin di semua level juga wajib memberi contoh penerapan protokol kesehatan.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZNXgPb85ZWAuNgRbdGt4YI01Ac0=/1024x629/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F9230af02-6a40-4ce2-99fc-f2765415c5cc_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Dokter memastikan kondisi pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di gedung Adenium Rumah Sakit Mitra Siaga, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (10/10/2020). Dua bulan belakangan, jumlah kasus Covid-19 dari kluster keluarga di Kabupaten Tegal semakin tak terkendali. Hal itu terjadi karena pasien positif tanpa gejala tidak menerapkan protokol kesehatan ketat saat isolasi mandiri di rumah. Untuk menekan penyebaran dan perluasan penularan di kluster keluarga, pemerintah setempat menyiapkan tiga rumah sakit khusus untuk mengisolasi pasien positif tanpa gejala. Selama isolasi, pasien diawasi dan dipantau kesehatannya oleh tenaga medis.

SEMARANG, KOMPAS β€” Pondok pesantren dan rumah tangga menjadi dua kluster terbesar penularan Covid-19 di Jawa Tengah. Pemerintah setempat meningkatkan pengawasan serta bantuan tes reaksi rantai polimerase atau PCR kepada daerah-daerah dengan kasus terbanyak.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Kota Semarang, Senin (19/10/2020), mengatakan, total tercatat 923 kasus positif Covid-19 di kluster pondok pesantren dengan rincian 123 orang dirawat di ruang isolasi khusus, 446 orang isolasi mandiri, 82 orang dirawat di rumah sakit, dan 272 orang sembuh.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan