logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMitigasi Bencana, Harga Mati...
Iklan

Mitigasi Bencana, Harga Mati untuk Palu

Mitigasi bencana tektonik harus menjadi harga mati untuk pembangunan Kota Palu, Sulawesi Tengah, ke depan.

Oleh
VIDELIS JEMALI
Β· 1 menit baca

Kota Palu, Sulawesi Tengah, menyajikan keindahan dalam bayang-bayang bencana. Kota itu terletak di teluk yang diapit gugusan pegunungan. Di balik keindahan itu, ada ancaman gempa besar. Wali kota hasil Pilkada 2020 harus menjadikan mitigasi sebagai napas utama pembangunan dengan belajar serius dari gempa katastrofik dua tahun lalu.

https://cdn-assetd.kompas.id/xgCIyYnZl_MeXEwGZfAZ1RPiK8k=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F51131760-25f8-438d-871e-b99af33734a6_JPG.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Tugu Nol Kilometer di jantung Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (6/10/2020). Tugu itu menjadi salah satu ikon Palu.

Kota yang berpenduduk 391.000 jiwa itu menjadi satu dari 261 kabupaten/kota dan provinsi yang menggelar pemilihan kepala daerah pada 9 Desember 2020. Perebutan takhta di ibu kota Provinsi Sulteng itu diikuti empat pasangan calon, yakni Aristan-Wahyuddin, Hadianto Rasyid-Reny Lamadjido, Hidayat-Habsa Yanti Ponulele, dan Imelda Liliana Muhidin-Arena JR Parampasi.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan