logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊDiprediksi Surplus Beras,...
Iklan

Diprediksi Surplus Beras, Sumsel Masih Layak Berstatus Lumbung Pangan

Produksi komoditas pangan di wilayah Sumatera Selatan diprediksi meningkat. Bahkan, berdasarkan metode kerangka sampel area, produksi padi di Sumsel hingga akhir 2020 diperkirakan mencapai 2,69 juta ton.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BkroU5mHN2BKkclVGb0jIlIK1cY=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F2019%2F08%2F4e%2F8a3%2F20190828RAM--Serasi+IIIJPG%2F20190828RAM--Serasi+IIISILO.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Petani sedang menggarap lahan pertanian menggunakan traktor di Kecamatan Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (28/8/2019). Daerah ini merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi). Sumsel mendapatkan jatah sekitar 200.000 hektar untuk program ini.

PALEMBANG, KOMPAS β€” Meski dalam situasi pandemi, produksi komoditas pangan, terutama beras, di wilayah Sumatera Selatan diprediksi meningkat. Bahkan, Sumsel diperkirakan masih akan surplus beras. Salah satu strategi untuk lebih meningkatkan produksi melalui ekstensifikasi dengan memanfaatkan lahan rawa.

Berdasarkan metode kerangka sampel area (KSA), produksi padi di Sumsel hingga akhir 2020 bisa mencapai 2,69 juta ton gabah kering giling (GKG) atau naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni 2,60 juta ton GKG. Jika dikonversi, produksi beras di Sumsel hingga akhir 2020 diperkirakan mencapai 1,54 juta ton atau meningkat 3,59 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, 1,49 juta ton. Dengan angka ini, Sumsel masih pantas dijuluki lumbung pangan di kawasan Sumatera, bahkan nasional.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan