logo Kompas.id
NusantaraTekan Risiko Kematian,...
Iklan

Tekan Risiko Kematian, Banyuwangi Kembali Aktifkan Posbindu-PTM

”Fatality rate” atau angka kematian di Banyuwangi mencapai 8,01 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ”fatality rate” Jawa Timur 7,28 persen dan ”fatality rate” nasional yang hanya 3,5 persen.

Oleh
ANGGER PUTRANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/l_kdsN0C2pXRzV69uFt6LKexC2s=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200708GER_Rapid-Test-Gratis-bagi-Sopir6_1594205722.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Hariyanto (baju bergaris, 56), sopir logistik, sedang mengisi data diri sebelum mengikuti tes cepat gratis di Puskesmas Sobo, Banyuwangi, Rabu (8/7/2020). Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memfasilitasi rapid test gratis bagi sopir yang hendak menyeberang ke Bali karena hasil tes cepat nonreaktif menjadi syarat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk.

BANYUWANGI, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berusaha menekan angka kematian akibat Covid-19 yang menunjukkan tren kenaikan. Sejumlah upaya dilakukan untuk fokus pada kelompok usia 50 tahun ke atas dan memiliki komorbid. Upaya itu di antaranya mengaktifkan pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang sempat vakum karena pandemi.

Fatality rate atau angka kematian di Banyuwangi mencapai 8,01 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan fatality rate Jawa Timur 7,28 persen dan fatality rate nasional yang hanya 3,5 persen.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan