logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊHikmat Menghidupi Seni di...
Iklan

Hikmat Menghidupi Seni di Lembah Lima Gunung

Para seniman dari Komunitas Lima Gunung (KLG) sudah lebih dari 30 kali menggelar pentas di tengah pandemi. Kegigihan mereka membuktikan bahwa kreativitas seni tetap bisa bertahan dalam kondisi apa pun.

Oleh
REGINA RUKMORINI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Y2ZyZl0elCKBLBWBi3ebkWteWJQ=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201004egiC-flg_1601775507.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Pentas di Komunitas Lima Gunung (KLG) di Studio Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (30/9/2020).

Berbatas palang bambu warna merah jambu, lima seniman Komunitas Lima Gunung di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menampilkan gerak tubuh dan tari di dalam area aman. Meski tampil berhati-hati sesuai protokol kesehatan, gerak tubuh mereka begitu menyatu dengan alunan musik etnik. Adaptasi dilakukan para seniman demi tetap bisa berkarya di masa sulit.

Ismanto, pematung, menatahkan alat pahat pada sebongkah batu sambil duduk. Di sekelilingnya, empat seniman sepenuh hati menari di depan kumpulan daun dan sabut kelapa yang dibakar dengan api kecil. Pertunjukan hari itu menunjukkan bahwa jarak tak membatasi mereka untuk berekspresi.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan