logo Kompas.id
NusantaraSetahun Penembakan Randi-Yusuf...
Iklan

Setahun Penembakan Randi-Yusuf dan Jejak Si ”Parabellum”

Setahun sudah kasus meninggalnya Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi, dua mahasiswa UHO Kendari, Sultra. Namun, kasus keduanya belum terungkap jelas. Mahasiswa turun ke jalan untuk memperingati September Berdarah.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HGatpwoI3lmoAPuerVMYKo28UK4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fafd7db3b-6da7-44c3-9acd-6b79442bb754_jpg.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Mahasiswa menonton film pendek terkait aksi September Berdarah yang menewaskan dua rekan mereka, Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi, di sekitar Polda Sultra, Jumat (25/9/2020) jelang tengah malam. Setahun sejak aksi berujung bentrok dengan kepolisian yang membuat dua mahasiswa meninggal tersebut, kasus belum terungkap jelas.

Tepat setahun sejak aksi berdarah yang menewaskan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, pelaku belum terungkap jelas. Kasus penembakan Randi (22) masih dalam persidangan. Sementara kasus meninggalnya Muhammad Yusuf Kardawi belum terungkap sama sekali. Bukti proyektil kaliber 9/19 milimeter, atau si Parabellum, menjadi salah satu kunci.

Kamis, 26 September 2019, Randi dan Yusuf meninggal saat mengikuti aksi yang berujung bentrokan dengan aparat kepolisian di Kendari, Sulawesi Tenggara. Mereka mengikuti aksi penolakan RUU KUHP, RUU KPK, dan lainnya yang dianggap kontroversial.

Editor:
agnespandia
Bagikan