logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTidak Bisa ke Luar Negeri,...
Iklan

Tidak Bisa ke Luar Negeri, Tertatih di Negeri Sendiri

Pekerja migran Indonesia terancam kehilangan statusnya. Pahlawan devisa ini tidak bisa mencari nafkah di luar negeri akibat pandemi Covid-19. Di dalam negeri, virus korona baru dan jeratan kemiskinan mengintai.

Oleh
abdullah fikri ashri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MpYiRetpyfjEyHDYOKBbNNFVx6I=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F0115685e-32ba-46e4-a7a4-f3de26c88ecf_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Unit Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Wilayah Bandung menggelar orientasi pra-penempatan (OPP) bagi calon pekerja migran Indonesia di Layanan Terpadu Satu Atap Pekerja Migran Indonesia di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (3/9/2020). Dalam sepekan, OPP digelar dua kali, yakni Selasa dan Kamis, dengan protokol kesehatan. Siang itu, hanya dua calon PMI yang turut serta. Sebelum pandemi, OPP kerap diikuti sekitar 50 calon PMI.

Pekerja migran Indonesia terancam kehilangan statusnya. Pahlawan devisa ini tidak bisa mencari nafkah di luar negeri akibat pandemi Covid-19. Di dalam negeri, virus korona baru dan jeratan kemiskinan mengintai.

Nurhayati (37) dan Marina (35) rela duduk berjam-jam mengikuti orientasi pra-penempatan (OPP) di Layanan Terpadu Satu Atap Pekerja Migran Indonesia di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (3/9/2020). Calon PMI itu dibekali materi, pengelolaan keuangan, modus perdagangan orang, hingga penyelundupan narkoba.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan