logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPengolahan Merkuri di Maluku...
Iklan

Pengolahan Merkuri di Maluku Masih Terus Berlangsung

Kendati Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk ditutup, tambang sinabar di Pulau Seram, Maluku, diduga masih beroperasi. Sinabar yang dihasilkan diolah menjadi merkuri dan dijual secara ilegal.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VlCBFDwHyK0Vw9_GSIXZzJtMw1o=/1024x1820/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F34e69263-ca8e-4ab3-a3b5-fb6cb1795843_jpg.jpg
KOMPAS/HUMAS POLDA MALUKU

Barang bukti merkuri yang diangkut menggunakan kapal dari Pulau Seram, Maluku, menuju Baubau, Sulawesi Tenggara, Senin (23/3/2020).

AMBON, KOMPAS โ€” Dalam satu bulan terakhir, polisi menyita sekitar 295 kilogram merkuri ilegal yang hendak dibawa ke luar Ambon, Maluku. Merkuri yang diolah di sejumlah lokasi itu berasal dari batu sinabar hasil penambangan liar di Pulau Seram, yang pernah diperintahkan untuk ditutup oleh Presiden Joko Widodo.

Hingga Kamis (24/9/2020), sejumlah anggota Kepolisian Sektor Leihitu masih memburu para pelaku yang terlibat dalam perdagangan merkuri. Beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat penyimpanan dan pengolahan merkuri dalam incaran petugas untuk digerebek. โ€Saat ini dalam penelusuran,โ€ ujar Kepala Polsek Leihitu Inpektur Satu Julkisno Kaisupy.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan