logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPasar Terapung Lok Baintan...
Iklan

Pasar Terapung Lok Baintan Menatap Pandemi dan Regenerasi

Pandemi Covid-19 menyurutkan kunjungan wisatawan ke Pasar Terapung Lok Baintan di Kalimantan Selatan. Namun, masa depan keberlanjutan pasar terapung itu bergantung pada regenerasi penjual berperahu.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pnjZI7eeQO8_BX78YU9Ytf-Obwg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F91bf6337-b6ce-45c4-98e5-d17b090c719e_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Para pedagang pasar terapung menanti pembeli di Dermaga Pasar Terapung Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (29/8/2020). Aktivitas perdagangan di atas Sungai Martapura itu sepi dari pembeli selama masa pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 menyurutkan kunjungan wisatawan ke Pasar Terapung Lok Baintan di Kalimantan Selatan. Namun, kondisi itu tidak menyurutkan semangat para pedagang untuk tetap berjualan. Di samping untuk mengais rezeki, mereka juga berjuang menjaga tradisi agar tetap lestari.

Pasar Terapung Lok Baintan di aliran Sungai Martapura, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, menjadi satu-satunya pasar terapung yang masih alami dan juga ramai di Kalsel. Masih ada ratusan pedagang di pasar rakyat yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 itu.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan