logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBudidaya Udang Semi-intensif...
Iklan

Budidaya Udang Semi-intensif Dorong Ekonomi Masyarakat Pesisir

Dengan cara tradisional, setiap panen hanya mendapat 50 kilogram di tambak seluas 1.200 meter persegi. Dengan teknologi semi-intensif, hasilnya bisa sekitar 5 kuintal. Meski modal lebih besar, hasilnya berkelanjutan.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/L3b4JS-vaqnwSkjVmFD2cuqT5es=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F39361fd7-c849-445a-acad-70643d80e975_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Petambak menunjukkan udang vaname hasil panen budidaya dengan teknologi semi-intensif skala rumah tangga di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/9/2020). Kegiatan yang didukung Yayasan Konservasi Alam Nusantara, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, PT Djarum, dan PT 3M itu menjadi percontohan dalam memanfaatkan sawah dan tambak yang tak produktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

SEMARANG, KOMPAS β€” Lahan sawah dan tambak tak produktif di kawasan pesisir dapat dimanfaatkan menjadi tambak udang yang bernilai ekonomi. Dengan teknologi semi-intensif berskala rumah tangga, budidaya akan lebih optimal sehingga hasilnya dapat mendongkrak ekonomi warga sekitar.

Percontohan teknologi tersebut, antara lain, dilakukan di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, sejak November 2019. Kegiatan itu hasil kerja sama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, PT Djarum, dan PT 3M.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan