logo Kompas.id
NusantaraSi Mata Biru yang Berjalan...
Iklan

Si Mata Biru yang Berjalan dalam ”Gelap”

Memiliki mata biru, Fardan Ramadhan (9) rentan terhadap cahaya. Meski demikian, ia bisa melihat lebih jelas dalam gelap dibanding orang biasa. Kelainan mata pada bocah ini memiliki sisi lain yang memesona.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RPoJHRLrCpOLOpwPfETY7cMSNtU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fd451faba-bd0d-4215-82d3-3cab52d7f979_jpg.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Fardan Ramadhan (9), saat ditemui di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (17/9/2020). Fardan mengalami kelainan pigmen mata atau heterochromia iridis yang menyebabkan matanya berwarna biru.

Gelap mulai jatuh di Kendari, Sulawesi Tenggara, ketika Fardan Ramadhan (9) masih asyik bermain dengan sepupunya. Mata bungsu empat bersaudara ini terlihat di kegelapan dengan iris yang berwarna biru terang. ”Kalau di kampung, dia malah sering jalan malam tanpa senter. Katanya masih terang,” kata Diana, sang ibu.

Di bawah langit senja yang berangsur menghitam, Fardan asyik berlarian di jalanan berbatu, di kawasan Taman Hiburan Rakyat (THR), Kendari, Kamis (17/9/2020). Ia tahu di mana kerikil, lubang, meski cahaya minim. Siswa kelas III SD di Kapontori, Kabupaten Buton, itu sedang menghadiri undangan di Kendari. Sebuah komunitas fotografi tertarik dengan mata sang anak dan mengundangnya datang.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan