logo Kompas.id
›
Nusantara›Harga Produk Pertanian Anjlok,...
Iklan

Harga Produk Pertanian Anjlok, Donasi Jadi Bentuk Sindiran bagi Pemerintah

Universitas Muhammadiyah Magelang berupaya terus rutin menyerap hasil panen petani. Upaya ini salah satunya dilakukan untuk membantu petani di tengah anjloknya harga panen komoditas pertanian.

Oleh
REGINA RUKMORINI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3SXngDisLB24M3CK8N6JzYEOczc=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200918egiB-umm_1600435699.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Satu kantong plastik sayuran diberikan gratis kepada salah seorang anggota sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Magelang, Jumat (18/9/2020).

MAGELANG, KOMPAS â€” Harga panen sejumlah komoditas pertanian di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, anjlok. Petani enggan memanen dan pilih menyumbangkannya kepada warga sebagai bentuk sindiran bagi pemerintah. Meski mulai ada perhatian dari swasta, petani tetap menanti atensi pemerintah untuk membantu situasi ini.

Dari pantauan, dua komoditas pertanian yang harganya paling anjlok adalah kubis dan tomat. Harga tomat yang pada kondisi biasa mencapai Rp 7.000 per kilogram kini sekitar Rp 300 per kg. Adapun harga kubis bahkan sempat hanya Rp 200 per kg. Padahal, petani baru bisa mendapatkan keuntungan saat harga kubis minimal mencapai Rp 1.000 per kg.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan