LITERASI
Aksara Pemulih Hayat Pekerja Stanplat
Literasi bagi mayoritas orang modern tak dimaknai sedangkal soal baca-tulis. Namun, dengan literasi terdasar itu, pekerja jalanan di Terminal Kota Tegal mampu membenahi harkat hidupnya.
Literasi bagi mayoritas orang modern tak dimaknai sedangkal soal baca-tulis. Namun, dengan literasi terdasar itu, pekerja jalanan di Terminal Kota Tegal mampu membenahi harkat hidupnya.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2FDSC06706_1600360457.jpg)
Sejumlah pekerja jalanan berhimpun di Terminal Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (8/9/2020), untuk memperingati Hari Literasi Sedunia. Dalam kegiatan tersebut, para pekerja jalanan yang belajar di Taman Bacaan Masyarakat Sakila Kerti atau Sekolah Terminal meluncurkan buku kumpulan puisi.
Pena di tangan kanan Erna (42) terus bergerak, merangkai huruf demi huruf di atas kertas putih. Riuh bunyi klakson dan deru mesin bus yang bersahut-sahutan tak mengendurkan konsentrasi perempuan yang sehari-hari menjadi pedagang asongan itu.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Aksara Pemulih Hayat Pekerja Stanplat".
Baca Epaper Kompas