logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บProtokol Kesehatan di Pasar...
Iklan

Protokol Kesehatan di Pasar Tradisional Kerap Kendur, Saatnya Pengawasan Diperketat

Pasar tradisional merupakan ruang publik dengan tingkat interaksi antarmanusia yang tergolong tinggi. Kondisi itu meningkatkan potensi penularan Covid-19 di tempat tersebut. Butuh ketegasan menegakkan protokol kesehatan.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cngvSwO1RCpvGZSamN_hZxER3rk=/1024x579/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F80c5f7b9-dca0-43cc-81a2-3b63e390629c_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Petugas dari PMI Sleman melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Cebongan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (15/9/2020). Penyemprotan itu dilakukan seusai terbentuknya kluster baru penularan Covid-19 dari pasar tersebut. Penegakan protokol kesehatan secara tegas dibutuhkan agar kasus serupa tak lagi terulang.

SLEMAN, KOMPAS โ€” Protokol kesehatan di ruang publik, termasuk pasar tradisional, perlu diperketat. Penularan yang terjadi di sejumlah pasar tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa waktu terakhir, membuktikan perilaku masyarakat menaati protokol kesehatan di ruang publik dengan interaksi antarmanusia tinggi tergolong belum baik.

โ€Harapannya, masyarakat lebih patuh lagi. Karena, salah satu cara memutus penyebaran Covid-19 hanya dengan mematuhi protokol kesehatan. Pakai masker dengan baik dan benar serta menjaga jarak. Ini akan kami ketatkan lagi pengawasannya di semua pasar tradisional,โ€ kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Mae Rusmi, seusai penyemprotan disinfektan di Pasar Cebongan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (15/9/2020).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan