logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊElegi Sisi Gelap Lumbung...
Iklan

Elegi Sisi Gelap Lumbung Pangan Negeri Ini

Kemiskinan di lumbung padi nasional di Indramayu, Jawa Barat, kembali memakan korban jiwa. Program pemutus kemiskinan hingga pemilihan kepala daerah baru tidak pernah benar-benar menenangkan warga yang sulit sejahtera.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VmM9F0CqLNSB0D8bubEGx9erhCE=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F67a352c4-853a-4945-bc40-d9a6ea2af1c9_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Garis polisi mengelilingi rumah M, yang diduga membunuh istrinya, Junah, di Desa Bangodua, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (7/9/2020). Jasad korban ditemukan dalam lantai kamar setelah menghilang lebih dari sebulan.

Temuan jasad Junah (65) di lantai rumahnya tidak hanya mengungkap tersangka pembunuhan, yang tak lain adalah suaminya, M (65). Tragedi itu juga membuka sisi gelap kemiskinan dan lemahnya ketahanan keluarga di Indramayu, lumbung pangan nasional.

Semakin hari, bau tak sedap kian menyengat di sekitar rumah Junah di Blok Pemengkang, Desa Bangodua, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sumber bau itu terus menghantui warga, seperti rasa penasaran terkait hilangnya Junah 40 hari terakhir.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan