logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKepedulian Jakob Oetama pada...
Iklan

Kepedulian Jakob Oetama pada Papua

Salah satu kepedulian Jakob Oetama, pendiri Kompas-Gramedia yang wafat pada Rabu (9/9/2020), adalah pemberitaan dari Papua dan Flores di Nusa Tenggara Timur selalu diketahui masyarakat Indonesia.

Oleh
Kornelis Kewa Ama
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DQfgOkkfna6XPkgqpCloK3dNRjk=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200911kord-papua-tifa-p_1599829103.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Lukisan masyarakat Danau Sentani berupa alat musik khas Papua tifa disandingkan dengan burung Cenderawasih dan tokek. Ini bagian kecil dari kekhasan budaya Papua.

”Tolong jaga Papua, Bung. Papua itu mesti dirawat dengan berita-berita yang sejuk, membangun, dan mengingatkan. Kompas adalah bagian dari Papua, kita sama-sama menjaga. Timor Timur sudah lepas,” demikian antara lain pesan Pak Jakob Oetama ditemui di lantai V Gedung Kompas-Gramedia, Senin (4/8/2003).

Suatu siang hari pada Mei 2003 dalam perjalanan dari Sentani ke Kota Jayapura, sekitar 45 km, tiba-tiba ponsel berdering. Saat itu posisi saya sedang berada di depan Danau Sentani. Saya menepi lalu mengangkat ponsel dari dalam tas, tanpa melihat nomor telepon itu karena deringan telepon sudah lebih dari dua kali.

Editor:
agnespandia
Bagikan