logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKonflik Lahan Adat Belum Usai,...
Iklan

Konflik Lahan Adat Belum Usai, Desa Kinipan Direndam Banjir

Belum usai konflik lahan antara Komunitas Adat Lahan Kinipan dan perusahaan perkebunan sawit, saat ini desa mereka dihajar banjir. Banjir tersebut merupakan dampak dari hilangnya hutan.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Β· 1 menit baca

PALANGKARAYA, KOMPAS β€” Di tengah menyusutnya hutan adat akibat alih fungsi lahan, Desa Kinipan, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, direndam banjir. Semakin menurunnya daya dukung lingkungan dituding menjadi penyebabnya.

Tahun ini, sebagian kawasan Lamandau sudah dua kali direndam banjir. Banjir melanda 55 desa di tujuh kecamatan pada Juli lalu. Setidaknya, 5.926 orang terdampak dan 2.553 orang di antaranya mengungsi. Pada banjir kali ini, dari data sementara, diperkirakan ada delapan desa terendam banjir. Salah satunya adalah Desa Kinipan.

Kepala Desa Kinipan Wilem Hengki mengungkapkan, ketinggian banjir beragam. Air mulai memasuki permukiman hingga rumah warga. Bahkan, salah satu dermaga di pinggir sungai terendam hingga ke atap. ”Di salah satu jalan di desa itu, ketinggian air sampai 1 meter,” ungkap Wilem, saat dihubungi dari Palangkaraya, Senin (7/9/2020).

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan